Sabtu, 04 Mei 2013

Laporan penggunaan mikroskop

Praktikum Biologi Dasar
“Penggunaan Mikroskop”





Gita Cahyawati
120210103049


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2012






JUDUL
Penggunaan Mikroskop
TUJUAN
1.      Mengenal bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya
2.      Mengenal cara penggunaan mikroskop
3.      Menentukan luas bidang pandang mikroskop
4.      Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop
DASAR TEORI
                Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat adalah mikroskop. ( Waluyo, Joko, 2012)
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek  yang  ukurannya kecil seperti sel, organisme uniseluler, organel sel dan lain-lain. Berdasarkan sumber pencahayaannya mikroskop terbagi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
a.      Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional.Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari ang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.

b.      Mikroskop elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statikdan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. ( Lelono, Asmoro, 2002)


Bagian-Bagian Mikroskop
Silakan lihat gambar dibawah ini. Gambar tersebut menjelaskan bagian-bagian mikroskop


1.      Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.
2.      Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
3.      Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 5 kali, 10 kali, dan 12,5 kali.
4.      Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif.
5.      Kaca atau cermin merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk menangkap cahaya, kemudian memantulkannya ke arah kondensor.
6.      Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka.
7.      Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang
      kita amati.
-           Dasar atau kaki yang bentuknya menyerupai tapal kuda.
-           Tiang atau penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
-           Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
-           Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor.
-          Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-geser.
-           Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat.
-          Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan. ( Mikrajuddin, Abdullah, 2006 )

Cara Menggunakan Mikroskop Cahaya untuk Pengamatan

1.      Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, bersihkan lensa dan cermin dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler dengan perbesaran lemah.
2.      Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa okuler dan tubus okuler.
3.      Putarlah cermin mikroskop ke arah sumber cahaya sambil melihat melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa bayangan benda lain.
4.      Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor menembus kaca benda.
5.      Untuk mencari fokus, lakukanlah dengan dua cara berikut ini.
·         Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin, lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat. Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil memutar-mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
·         Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali. Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor sampai mau menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
 6.  Setelah mikroskop selesai digunakan, bersihkanlah lensa objektif dengan menggunakan xylol. (Suhana, 1981)

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop:

1.      Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain pakailah untuk menyangga kaki mikroskop.
2.      Meja preparat harus terap horisontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh.
3.      Bersihkan lensa hanya dengan kertas/ kain khusus untuk lensa (soft tissue)
4.      Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengambil preparat.
5.      Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antara lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisis tegak. Bersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6.      Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu. ( Waluyo, Joko, 2012 )
  

ALAT DAN BAHAN

1.      Alat
a.       Mikroskop
b.      Kaca preparat dan kaca penutup
2.      Bahan
a.       Potongan kertas bertuliskan “d” atau “b”

LANGKAH KERJA

Pengamatan potongan huruf “d” dan “b”
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah secara perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah

 Membandingkan letak bayangan dengan letak objek yang diamati (letak bayang sama atau terbalik ? apakah bayangan tersebut merupakan bayangan cermin?)

 Menggambar bayangan setelah terlihat dari hasil bayangan

 Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geserlah  preparat dari kiri ke kanan (Ke arah mana bayangan bergeser? Dan kemanakah bayangan jika digeser ke belakang?)

 Mengatur pengatur kasar dan pengatur halus sedemikian rupa sampai objek pada preparat terlihat

Mengatur pencahayaan diagframa agar objek dapat terlihat dengan jelas

Mengukur luas bidang pandang
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas objek dan tutuplah secara perlahan-lahan dengan gelas penutup, lalu amati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah

Memperhatikan bagian samping kanan dan di belakang meja preparat terdapat skala yang menentukan dua sumbu

Mengamati lewat lensa okuler dimana letak huruf “d” atau “b”, kemudian geserlah dari kanan (d1) dan ke kiri sampai batas terakhir huruf terlihat.

Melihat skala yang ada di belakang meja preparat, beberapa letak titik dengan melihat angka pada skala dalam satuan milimeter (mm)

Mengukur diameter (d2)pada obyek tersebut, maka geserlah ke bawah dan geser he atas sampai batas terakhir huruf terlihat.

Melihat skala pada bagian kiri meja preparat, beberapa letak titik dengan melihat angka pada skala dalam satuan milimeter (mm)

Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus:
                      L            = π r2

 

HASIL PENGAMATAN
Pengamatan potongan huruf  “d”
                                                   
( objek yang diamati )                           ( bayangan mikroskop )        
-          Letak objek terbalik dengan letak bayangan
-          Bayangan tersebut bukan bayangan cermin
-          Apabila objek digeser ke kanan, maka bayangan bergeser ke kiri
-          Apabila objek digeser ke kiri, maka bayangan bergeser ke kanan
-          Apabila objek digeser ke belakang, maka bayangan bergeser ke depan
Pengamatan potongan huruf  “b”
                                       

( objek yang diamati )                                     ( bayangan mikroskop )
-          Letak objek terbalik dengan letak bayangan
-          Bayangan tersebut bukan bayangan cermin
-          Apabila objek digeser ke kanan, maka bayangan bergeser ke kiri
-          Apabila objek digeser ke kiri, maka bayangan bergeser ke kanan
-          Apabila objek digeser ke belakang, maka bayangan bergeser ke depan


 b - d

 p - q



Pengukuran luas bidang pandang
          Pada pengamatan huruf didapatkan diameter yang merupakan hasil dari pengurangan batas kiri dan batas kanan, kemudian dihitung luas bidang pandangnya sebagai berikut:
1.Luas bidang huruf “b” perbesaran 10 x 10
-          Geser kanan  = 138 mm
-          Geser kiri       = 142 mm
-          d1                   = 142-136
                      = 6 mm
-          r                     = 3 mm
Jawab:          L             = π. r2
                        = 3,14 (3)2
                        = 28,26 mm2

-          Geser  atas       =  12 mm
-          Geser bawah   =    9 mm
-          d2                           = 12-9
= 3 mm
                        r           = 1,5 mm

Jawab:          L             = π. r2
                        = 3,14 (1.5)2
                        = 7,065 mm2

2.Luas bidang huruf “d” perbesaran 10 x 10
-          Geser kanan  = 138 mm
-          Geser kiri       = 144 mm
-          d1                   = 144-138
                      = 6 mm
-          r                     = 3 mm
Jawab:          L             = π. r2
                        = 3,14 (3)2
                        = 28,26 mm2

-          Geser  atas       =   8mm
-          Geser bawah   = 13 mm
-          d2                           = 12-9
= 3 mm
                        r           = 1,5 mm

Jawab:          L             = π. r2
                        = 3,14 (2.5)2
                        = 19,625 mm2

PEMBAHASAN
Pengamatan potongan kertas yang bertuliskan huruf “d”
                Pada hasil pengamatan diatas, huruf  “d” yang terlihat memiliki bayangan yang terbalik setelah diamati dengan mikroskop. Bayangan huruf “d” pada mikroskop adalah “P”. Selain itu bayangan yang terlihat merupakan komponen titik yang membentuk garis lurus. Beda halnya dengan ujung tampak langsung oleh mata telanjang yang berupa garis utuh.
            Terbaliknya bayangan huruf “d” menjadi “P” adalah karena pengaruh sifat lensa cembung. Dalam hal ini lensa yang digunakan dalam mikroskop adalah lensa okuler maupun yang digunakan untuk lensa objektif. Maka dari itu sifat bayangan yang dibentuk mengikuti sifat bayangan lensa cembung yaitu maya, terbalik, diperbesar. Pembentukan bayangan mikroskop dapat digambarkan sebagai berikut:

Obyek yang diamati diletakkan di depan lensa obyektif diantara titik Fob dan 2 Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa obyektif adalah I, yang berada dibelakang lensa obyektif dan didepan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan I, akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Disini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan membentuk bayangan akhir I2 didepan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar dan terbalik terhadap obyek semula. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa obyektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa obyektif adalah Pob   dimana Pob adalah perbesaran lensa obyektif, Sob adalah jarak bayangan lensa obyektif dan Sob adalah jarak obyek di depan lensa obyektif.

Pengamatan pada potongan huruf “b”
            Sama halnya dengan pengamatan pada potongan huruf “d”, bayangan yang dibentuk juga terbalik dengan benda yang diamati. Hal ini juga dipengaruhi oleh lensa yang digunakan pada mikroskop yaitu lensa cembung. Dengan menggunakan lensa ini bayangan akan bersifat maya, terbalik, diperbesar. Bayangan yang terbentuk bukanlah bayangan cermin, melainkan bayangan lensa, karena dalam hal ini cermin berfungsi sebagai pemantul cahaya.

Pengukuran luas bidang pandang
            Luas bidang pandang merupakan luas bayangan yang tampak dari lensa okuler. Menggeser-geser preparat bertujuan untuk mencari titik.
Kemudian setelah kita pahami pembentukan bayangan pada mikroskop, kita melanjutkan percobaan dengan menentukan luas bidang pandang pada mikroskop. Untuk mengetahui luas  bidang pada mikroskop kita harus menemukan jari-jari “r” dengan mencari diameter terlebih dahulu. Adapun cara untuk mencari diameter adalah sebagai berikut:

1.Kita tentukan dahulu batas skala kiri dengan menggeser preparat ke arah kanan, sampai batas terakhir benda masih terlihat.
P

Berdasarkan gambar diatas, akan didapat batas skalanya pada meja mikroskop atau alat pengukur yang berupa mikrometer.

2.Kemudian kita tentukan batas skala kanan dengan cara menggeser preparat kearah kiri, sampai batas terakhir dimana bayangan benda masih terlihat.
   P
Berdasarkan gambar diatas, akan didapat batas skalanya pada mikrometer.
            Kemudian pengamatan diatas akan mendapat nilai diameter (d) dengan cara mengurangi batas kiri dikurangi batas kanan. Hasil perhitungan telah dijabarkan hasil pengamatan dan didapatkan hasil luas bidang pandangnya.



PENUTUP

Kesimpulan

1.  Benda-benda yg dilihat di mikroskop mengalami 2x pembesaran (lensa Objektif & lensa    okuler).
2.  Benda-benda yg dilihat di mikroskop (maya) sehingga yg terlihat jadi terbalik & lebih besar.
3. Skala pada mikroskop semakin bergeser ke kiri maka skalanya lebih besar dibandingkan bergeser ke kanan dan dalam menentukan diameter semakin bergeser kebawah dalam bayangan, maka semakin besar ukurannya.
4. Mikroskop yang sering digunakan dilaboratorium adalah mikroskop binokuler dan mikroskop cahaya.
5. Mikroskop adalah alat optik untuk melihat benda yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
6. Komponen-komponen mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa obyektif, revolver, meja mikroskop, celah diafragma, kondensor, cermin, pemutar kasar, tabung dan kaki mikroskop.

Saran

Agar dalam praktikum yang akan datang praktikan mampu menggunakan dan memahami fungsi serta cara kerja mikroskop dengan baik dan benar serta dapat menentukan luas bidang  pandang dengan tepat.
  
DAFTAR PUSTAKA


D Bland, Robert. 2007. General Biology Laboratory Guide, English:  Burgess Publishing Company.
Febriyanti, Dewi. 2011. Mikroskop. (11 Oktober 2012). dewifebriyanti.files.wordpress.com/2011/11/mikroskop.doc
Junaidi, Wawan. 2009.  Jenis-jenis Mikroskop. (10 Oktober 2012). http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/07/jenis-jenis-mikroskop.html

Lelono, Asmoro , 2002, Petunjuk Praktikum Biologi Dasar,FKIP Universitas Jember, Jember.
Mikrajuddin, Abdullah. 2006. Menjawab bagian-bagian mikroskop. Jakarta: gelora aksara pratama ß.
Suhana, 1981. Tehnik Mikroskopi. Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Sulistyaindriani. 2010. Bagian-bagian Mikroskop dan Fungsinya ( 12 Juli 2010 ). http://sulistyaindriani.wordpress.com
Waluyo, Joko. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar, Jember: FKIP Universitas Jember.